Desar bahkan mengaku, ia tak memiliki pendidikan tinggi untuk membobol rekening.
"Saya hanya lulusan kelas 2 SD. Saya cuma belajar satu bulanan," imbuh Desar.
Desar menyatakan, ia terpaksa membobol rekening karena keadaan ekonomi.
Dapat diketahi bahwa sejak Maret 2018 hingga Januari 2020, Desar mendapatkan keuntungan sekitar 1 miliar dari aksinya membobol rekening.
Desar memaparkan, pembobolan rekening itu bisa dilakukan karena dirinya mengenal oknum perbankan berinsial H.
Ia mengaku, mendapatkan kontak oknum perbankan itu di Facebook dan kemudian ia menghubunginya.
"Bayarnya 1 nama Rp 100 ribu. Mudah melakukan (red: pembobolan rekening) dan kerjanya nyantai saja, sambil main hp di kamar," tegas Desar.
Desar menegaskan, pembobolan yang mudah dilakukan itu yakni berupa kartu kredit.
Bahkan Desar menuturkan, ia sejak awal bekerja sama dengan oknum perbankan untuk membeli data nasabah demi melakukan aksinya tersebut.
Oknum tersebut berinisial H.