WIKEN.ID - Betrand Peto, anak dari pasangan artis Ruben Onsu dan Sarwendah beberapa bulan yang lalu menjadi perbincangan netizen.
Kedekatannya dengan sang ibu sering menuai kontroversi, karena banyak sekali netizen menilai bahwa hal tersebut dianggap kurang pantas.
Pasangan Ruben Onsu dan Sarwendah bertekad untuk memberikan yang terbaik untuk 3 anaknya.
Baca Juga: Lagi, Prostitusi Anak di Bawah Umur di Apartemen Digerebek Polisi, 9 Anak Jadi Korban Mucikari
Salah satu yang menjadi perhatian Ruben Onsu dan Sarwendah adalah pendidikan sang buah hati.
Tak membeda-bedakan, Ruben Onsu dan Sarwendah juga memberi bekal pendidikan dan keahlian terbaik untuk sang putra sulungnya, Betrand Peto.
Baru-baru ini kabar datang dari pembawa acara Ruben Onsu.
Suami dari Sarwendah ini memustuskan untuk tidak mengizinkan putranya, Betrand Peto, menjalani homeshooling.
Diketahui bahwa, Betrand Peto memiliki kesibukan di dunia tarik suara.
Ruben Onsu mengatakan, dia ingin Betrand bersosialisasi layaknya seperti anak-anak pada umumnya.
"Ada dia ada sahabat sama kayak yang lain, berteman dengan yang lain tentunya," kata Ruben Onsu yang dikutip dari Kompas.com.
"Makanya kenapa dia harus bersekolah, tidak homeschooling, agar dia bisa bersosialisasi (dengan teman-temannya)," ujar Ruben Onsu.
Disisi lain, pembawa acara 36 tahun tersebut menyadari, bahwa dia dan sang istri Sarwendah, tidak bisa menjaga Betrand Peto selama 24 jam penuh.
Dia pun membiarkan Betrand menerima hal-hal baru di lingkungan sekolahnya.
Seringnya, Betrand Peto akan menceritakan pengalaman yang ia alami kepada Ruben Onsu dan Sarwendah setelah berada di rumah.
"Saya dan Sarwendah ini punya keterbatasan itu. Kalau sudah masuk arena sekolah atau pun itu ada jamnya itu, di luar pantauan kita sebagai orangtua kan," ucap Ruben.
"Itu semua dibalikin lagi dengan Betrand-nya bagaimana dia bisa menerima apa pun masukan yang baru yang ada dipikirannya. Setiap pulang sekolah pasti dia cerita apa yang terjadi hari ini," tambahnya.
(*)
Baca Juga: Suami Dalangi Pembunuhan Istri Tua yang Merasa Dinomorduakan, Bukti Tak Selama Poligami akan Bahagia