Ayah Farida Abbas Khalaf sering berkata kepadanya bahwa dia adalah perempuan yang kuat dan pemberani.
"Saya merasa ayah selalu bersama saya ketika memikirkan setiap ucapannya," ujar Khalaf.
Selain itu, penyiksaan dan pemerkosaan bocah delapan tahun di depan matanya makin membuatnya kuat untuk bertahan menghadapi berbagai siksaan tersebut.
Kesempatan kabur terbuka ketika salah satu petinggi ISIS mengancam bakal membunuhnya.
Farida Abbas Khalaf dan lima perempuan Yazidi lainnya kabur pada malam hari dan mencoba bersembunyi di salah satu rumah warga keesokan paginya.
Saat itu, Farida Abbas Khalaf mengaku tidak mengetahui apakah rumah yang dia ketuk adalah rumah anggota ISIS atau bukan.
Beruntungnya Farida Abbas Khalaf, keluarga yang ada dalam rumah bukan anggota ISIS.
Mereka menerima Khalaf dan perempuan lainnya selama tiga hari.
Meski demikian, mereka harus dimintai sejumlah besar uang sebagai biaya bersembunyi.
Farida Abbas Khalaf dan korban ISIS lainnya berhasil kembali ke Irak.