WIKEN.ID -Beberapa foto mengerikan yang memperlihatkan singa, jerapah, dan gajah yang terperangkap dalam jerat ini menunjukkan kenyataan perburuan yang menyedihkan di Afrika.
Jerat kawat dapat menyebabkan rasa sakit pada hewan saat mereka mencoba melepaskan diri dan akan semakin sulit untuk membebaskannya.
Setelah terperangkap, jerat memperlambat hewan, menghentikan kemampuan mereka untuk makan bahkan menghentikan mereka merawat anak-anak mereka dan tetap aman dari pemangsa.
Dalam satu insiden mengejutkan di Taman Nasional Air Terjun Murchison, Uganda, seekor singa betina terkena jerat secara terbuka oleh kabel logam yang dengan erat melilit tubuhnya.
Syukurlah, dia ditemukan oleh penyelamat dari Uganda Conservation Foundation yang menidurkannya dan dengan hati-hati melepaskan kawat yang tertanam itu.
Tapi bukan hanya singa yang dapat terkena jerat itu, beberapa hewan terbesar di Uganda juga terkena jerat kawat itu.
Jerapah dan gajah Afrika Rothschild yang terancam punah juga ditemukan dalam keadaa terperangkap jerat kawat yang sengaja diletakkan oleh orang-orang yang mencari daging hewan liar.
Ada kurang dari 2.000 jerapah Rothschild yang tersisa di seluruh dunia.
Kepunahan mereka telah memicu tindakan cepat yang dilakukan oleh badan amal hewan di Afrika dan Inggris.
Baca Juga: Hotman Paris Pertanyakan Pekerjaan Suami Vannesa Angel, Lolita: Kawin sama Bibi Emang Dia Kaya?
Send a Cow and Tusk adalah dua badan amal yang menghadapi masalah perburuan membantu beberapa keluarga yang tinggal di sekitar Air Terjun Murchison untuk menanam makanan, rasa percaya diri, dan aspirasi mereka sendiri.
Badan amal itu dengan nyata telah menggabungkan sumber daya untuk proyek Living with Wildlife.
Proyek itu bermanfaat untuk mengangkat penduduk setempat keluar dari kemiskinan yang merupakan penyebab utama perburuan liar di daerah tersebut.
Seruan ini juga bertujuan untuk mengumpulkan dana yang cukup untuk membantu lebih dari 7.000 keluarga mempelajari cara-cara mencari nafkah yang berkelanjutan.
Paul Stuart, CEO Send a Cow, mengatakan, kita harus memberdayakan dan melengkapi masyarakat setempat dengan alat dan pengetahuan untuk mengatasi kemiskinan.
"Ini tidak hanya akan membantu keluarga mengubah kehidupan mereka tetapi juga akan mengurangi kasus perburuan liar," ucapnya.
Bucknell dari Tusk menambahkan, ini akan memungkinkan Taman Nasional Air Terjun Murchison menjadi tempat di mana satwa liar dan manusia dapat berkembang biak berdampingan untuk generasi yang akan datang.
Sumbangan untuk proyek Living with Wildlife juga akan digandakan oleh pemerintah Inggris jika dilakukan sebelum 14 April.
Sekretaris Pembangunan Internasional, Alok Sharma mengatakan, dirinya bangga bahwa bantuan Inggris untuk membantu membangun bisnis yang berkelanjutan di Uganda juga akan bekerja untuk melestarikan lingkungan alam yang unik di negara itu.
"Melalui bantuan Inggris, pemerintah akan menggandakan sumbangan dari publik Inggris, yang berarti kedermawanan mereka akan meningkat dua kali lipat," ucapnya.
(Mega Khaerani)