WIKEN.ID - Kapal yang membawa rombongan wartawan yang sebelumnya meliput kegiatan kunjungan kerja Presiden Joko Widodo di Labuan Bajo, NTT terbalik di perairan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (21/1/2020).
Semua wartawan yang menjadi penumpang kapal tersebut dilaporkan selamat.
Ada tujuh wartawan termasuk satu pegawai biro pers istana yang berada di dalam kapal.
Mereka adalah Dyka dari SCTV, Edo dari TVRI, Kristo dari BeritaSatu, Desca Lidya dari Antara, Lisza dari Liputan6, Agus dari Vivanews, dan Nina Kompas.
Dikutip dari Kompas.com, terbaliknya kapal ini dibenarkan oleh Kepala Bidang Humas Polda NTT Kombes Johannes Bangun.
"Benar kejadiannya. Katanya memuat sejumlah wartawan. Kami baru dapat laporannya dari Kapolres Manggarai Barat," ujar Johannes.
"Sementara korban jiwa nihil. Namun, masih kita cek dengan pihak yang punya kapalnya," kata dia.
Sedangkan menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut kapal laut yang ditumpangi rombongan wartawan Istana Kepresidenan yang terbalik di Labuan Bajo, Manggarai Barat, diduga terbalik karena gelombang tinggi.
Dalam keterangan tertulis, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo mengatakan lokasi kapal tenggelam berdekatan dengan Pulau Bidadari Labuan Bajo.
Terbaliknya kapal di perairan pulau Komodo juga pernah terjadi.
Kapal Motor Blue Eyes, terbalik saat berlayar di perairan Pulau Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (13/8/2018) sekitar pukul 17.25 Wita.
Menurut Koordinator Pos SAR Manggarai Barat Edi Suryono dan Kapolres Manggarai Barat AKBP Julisa Kusumowardono terbaliknya kapal tersebut akibat disapu arus laut, saat berlayar di perairan Pulau Komodo.
Baca Juga: Terinspirasi Setelah Tinggal Setahun di Kapal, Arsitek Muda Ini Bangun Rumah untuk Orang Miskin
Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.
Ada 10 wisatawan asing dan lima warga lokal yang menumpang kapal dilaporkan selamat.
"KM Blue Eyes sedang membawa para wisatawan asing ke Pink Beach. Saat berlayar memasuki Loh Laing dari arah Pelabuhan Labuan Bajo, kapal diterjang arus laut yang deras sehingga terbalik," ucapnya.
Edi mengatakan, kapal terbawa arus kemudian menghantam karang, menyebabkan dasar body kapal pecah. (*)