CFI mengatakan setidaknya ada 49 kucing dan 80 anjing telah diselamatkan.
Tetapi masih ada 96 anjing yang masih ditahan di dalam laboratorium itu. Video, yang terungkap pada Oktober tahun lalu, menunjukkan tes toksikologi dilakukan pada kucing, anjing dan kelinci, yang membuat mereka dalam keadaan sangat tertekan.
Baca Juga: Meski Sempat Diselamatkan Dengan Kopi Koboi, Seekor Merpati Mati, Diduga Bau dari Lem
CFI mengatakan para pekerja di sana meracuni hewan untuk melihat seberapa banyak bahan kimia atau obat yang diperlukan yang menyebabkan kerusakan serius.
Hal itu dilakukan untuk mengukur berapa dosis aman bagi manusia. Pekerja yang menyamar mengungkapkan pelecehanan terhadap hewan itu terjadi setelah mengklaim staf penjaga hewan di sana bukan yang terlatih.
Mereka juga diduga sering melakukan kekerasan terhadap hewan.
Pekerja di sana juga menyaksikan anjing beagle yang berdarah setelah sebuah pipa masuk tenggorokan mereka untuk percobaan dan mengklaim hewan-hewan itu tidak diberi penghilang rasa sakit atau anestesi.
Postlewhite mengatakan, bukti dari temuan timnya telah mengangkat tutup kerahasiaan yang terus mengelilingi penggunaan hewan dalam tes yang sudah ketinggalan zaman ini.
Ia juga menyoroti perlunya peninjauan pengujian toksisitas di seluruh Eropa.
"Kekejaman seperti ini tidak bisa terjadi di laboratorium mana pun," ucapnya.