Dokter kemudian menemukan bahwa Robyn memiliki reaksi mengerikan terhadap paraphenylenediamine (PPD), bahan umum dalam pewarna rambut.
Mereka mengatakan bahwa patch testyang diberikan oleh salon rambut padanya seharusnya dibiarkan selama 48 jam, bukan 24.
Napas Robyn kembali normal dalam waktu 16 jam dan ia dibolehkan keluar dari rumah sakit.
Tetapi setelah enam jam berada di rumah, dia berhenti bernapas ketika saluran udara tertutup kembali dan dilarikan kembali ke rumah sakit.
Robyn masuk dan keluar dari ruang gawat darurat setiap empat hari menderita reaksi alergi.
Dia menyadari bahwa dia tidak pernah bereaksi terhadap pewarna rambut sebelumnya karena tidak ada PPD dalam pemutih rambut.
"Aku menjadi alergi terhadap sebagian besar makanan, rempah-rempah, kacang-kacangan, alkohol, dan pakaian. Aku tidak bisa makan di restoran, memakai pakaian bagus atau pergi minum-minum dengan teman-teman. Hidupku menjadi neraka," katanya.
Pelepasan PPD telah menyebabkan tubuh Robyn mengalami syok, yang berarti dia mengalami reaksi alergi parah terhadap barang sehari-hari.
Ini termasuk alergi terhadap sinar matahari. Setiap kali terkena sinar matahari, kulitnya akan ditutupi lepuh yang diisi dengan nanah.
Dia juga akan memiliki gatal-gatal di sekujur tubuhnya dan akan merasa pingsan.