Setahun Sang Istri Jadi Korban Tsunami, Vokalis Band Ini Mengaku Ingin Cari Pasangan yang Bisa Menenangkan Hati

WIKEN.ID - Pada 22 Desember 2018, bencana tsunami menerjang Selat Sunda dan mengakibatkan puluhan orang terluka dan ratusan lainnya terluka.

Salah satu korban tewas dalam bencana yang menerjang Kabupaten Serang, Pandeglang, Lampung Selatan, Pesawaran, dan Tanggamus ini adalah Dylan Sahara.

Dylan Sahara merupakan istri dari Riefian Fajarsyah atau dikenal dengan nama Ifan Seventen belum berencana menikah lagi.Setahun sudah vokalis band Seventeen ini ditinggal oleh sang istri dan baginya mencari pasangan baru mungkin mudah.

Meski mudah, Ifan mengaku perasaannya belum tentu sama.

Baca Juga: Sempat Pacaran dengan Nirina Zubir, Aktor Ini Betah Single Meski Usia Hampir Menginjak Kepala Empat

Hal ini disampaikan Ifan usai menggelar tahlilan memperingati satu tahun musibah tsunami Selat Sunda di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (22/12).

"Bukan masalah ini gua ditaksir, bukan masalah gua dicomblangin. Kan ada beberapa yang nyomblangin. Ini kan soal rasa ya, enggak bisa dibuat-buat," ucap Ifan seperti dilansir Tribunnews.com.

Ifan bahkan mengaku masih sulit untuk membuka hati kepada seseorang yang baru dihidupnya.

Meski begitu, ia tidak menutup kemungkinan jika kelak ada seseorang yang bisa menenangkan hatinya. "Tapi gua masih belum (niat menikah lagi). Belum aja gitu. Tapi, enggak tahu juga kalau tahun 2020 ini ada (seseorang) yang bisa menenangkan hati. Itu mukjizat dari Allah SWT," ucap Ifan.

Ifan Seventeen dan Dylan Sahara

Baca Juga: Usai Bertemu Dengan Ayu Ting Ting, Penabuh Drum yang Sempat Lolos Dari Bencana Tsunami Ungkap Sosok Ibu Bilquis di Matanya, Menggemaskan!Ia pun menambahkan, saat ini dirinya sedang sibuk mengurus berbagai hal berkaitan dengan bandnya, Seventeen.Oleh karena itu, Ifan mengaku tak punya waktu untuk memikirkan soal asmara."Kita lagi prepare buat film (dokumenter drama tentang Seventeen). Rilis antara Januari Februari (2020).Saya dan almarhum (personel Seventeen) sudah memutuskan buat film dokumenter sebulan sebelum kejadian tsunami," ujar Ifan.