Follow Us

Pernikahannya Hanya Bertahan 6 Bulan, Sosok Ini Bikin Yuni Shara Sampai Trauma, 'Saya Nggak Gila Waktu Itu Sudah Bagus'

Rebi - Jumat, 20 Desember 2019 | 12:00
Pernikahannya Hanya Bertahan 6 Bulan, Sosok Ini Bikin Yuni Shara Sampai Trauma, 'Saya Nggak Gila Waktu Itu Sudah Bagus'
Instagram Yuni Shara

Pernikahannya Hanya Bertahan 6 Bulan, Sosok Ini Bikin Yuni Shara Sampai Trauma, 'Saya Nggak Gila Waktu Itu Sudah Bagus'

Yuni Shara menilai bahwa statusnya sebagai perempuan Jawa yang mungkin membuatnya tetap melayani suaminya kala itu.Dalam tayangan My Life My Story, kakak kandung Krisdayanti itu mengaku bersyukur tidak gila setelah menikah dengan suami pertamanya itu.

"Saya nggak gila waktu itu sudah bagus, alhamdulillah," sambungnya.

Setelah bercerai dengan Raymond, Yuni Shara kembali menikah.

Ia menikah dengan seorang pria bernama Henry Siahaan, namun pernikahannya pun kandas.

KDRT sendiri merupakan jenis kekerasan yang paling menonjol pada tahun 2018.

Berdasarkan Catatan Tahunan Kekerasan Terhadap Perempuan, Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)/Ranah Personal mencapai angka 71% atau sebesar 9.637 kasus.

Meski sudah ada Undang-undang Penghapusan KDRT (UU P-KDRT) yang sudah diberlakukan selama 14 tahun, namun hanya 3% dari kasus KDRT yang dilaporkan ke lembaga layanan yang sampai ke pengadilan.

Bicaran Kehidupan Seksual, Mantan Raffi Ahmad Ini Blak-blakan Mengaku Sangat Tidak Menikmati Hubungan Seksual dengan Mantan Suami, 'Aku Nggak Pernah Orgasme'
Kolase wiken.id

Bicaran Kehidupan Seksual, Mantan Raffi Ahmad Ini Blak-blakan Mengaku Sangat Tidak Menikmati Hubungan Seksual dengan Mantan Suami, 'Aku Nggak Pernah Orgasme'

Baca Juga: Bicaran Kehidupan Seksual, Mantan Raffi Ahmad Ini Blak-blakan Mengaku Sangat Tidak Menikmati Hubungan Seksual dengan Mantan Suami, 'Aku Nggak Pernah Orgasme'

Dilansir BBC, direktur Rifka Annisa Women's Crisis Center, Suharti, menjelaskan bahwa ada banyak perempuan memilih bertahan meski berada dalam hubungan yang penuh kekerasan.Beberapa perempuan yang jadi korban KDRT juga tidak mau melapor karena beberapa alasan.

Salah satunya kultur masyarakat yang sangat patriarkis dan menempatkan perempuan pada kelas kedua.

Ini membuat perempuan korban KDRT seringkali dihakimi oleh masyarakat karena dianggap penyebab terjadinya kekerasan. (*)

Editor : Wiken

Baca Lainnya

Latest