John McCarroll, manajer operasi pelaksana Departemen Konservasi untuk area tersebut, menggambarkan bagaimana para kru menjelajahi semak-semak lebat dengan berjalan kaki.
Sementara militer menggunakan helikopter yang dilengkapi dengan pencitraan termal untuk mencari bagian lain dari pulau itu.
Tetapi akibat cuaca buruk dan masalah mekanis yang mempengaruhi kapal angkatan laut yang mereka datangi pada minggu sebelumnya membuat pencarian terhambat,
Baca Juga: Seekor Anjing dan Enam Anaknya Ditinggal Sendirian di Ladang Kosong
Tim pun terpaksa membuat keputusan yang memilukan.
Mereka akan meninggalkan Flint pada Rabu malam (27/11/2019)
Namun, saat kembali ke daratan Selandia Baru, mereka merencanakan untuk melakukan operasi penyelamatan.
Baca Juga: Dua Anjing yang Ditemukan di Hutan dalam Keadaan Terikat Membutuhkan Pemilik Baru
Helikopter lain dikirim pada hari Jumat (29/11/2019) yang membawa tiga anggota awak akan melintasi 400 mil Pasifik selatan.
Ketika mereka tiba di pangkalan, mereka menemukan Flint menunggu mereka setelah anjing itu melakukan pendakian selama tiga jam kembali dari tempat di mana ia hilang.
"Awalnya dia takut akan suara helikopter," kata McCarroll.