Takuya juga menjelaskan tentang karakteristik burung ini.
Burung itu menghuni lingkungan yang fluvial atau seperti sungai.
Berada pada cuaca dengan iklim yang sedang.
Baca Juga: Penemuan Kedua Kalinya Anak Paus Kepala Kotak yang Terdampar di Pesisi Pantai, Warga Diminta Menjauh
Sedangkan untuk wilayah dengan suhu hangat dan lembab hampir sepanjang waktu, dengan musim kemarau singkat.
"Sangat mungkin burung itu dimangsa," ucap Takuya menjelaskan keadaan fosil burung itu.
Takuya dan timnya tidak tahu tentang kurangnya asupan yang dimakan oleh burung itu, karena mereka tidak menemukan isi makanan dalam usus burung itu.
Keadaan rahangnya juga hilang.
Baca Juga: Penemuan Terbesar Fosil Hewan Bertubuh Lunak yang Hidup Ratusan Tahun Lalu
Fosil burung Cretaceous yang paling awal diketahui adalah spesimen dua dimensi yang ditemukan di Cina bagian timur laut.
Takuya mengatakan, burung-burung ini tidak memiliki pygostyle, atau sebuah piring segitiga yang ditemukan di ujung tulang punggung untuk mendukung bulu ekor yang merupakan dasar fisik dari burung modern.
Baca Juga: Kejutkan Warganet, Hewan Ini Malah Mirip Gorilla Kecil Ketimbang Burung