"Saya ingin mengakui kontribusinya yang luar biasa dalam meningkatkan kesadaran akan masalah lingkungan." ucapnya.
Kumbang ini pertama kali ditemukan pada tahun 1965 di Nairobi, Kenya oleh naturalis Inggris, Dr. William C Block.
Setelah ditemukan, kumbang itu disumbangkan ke Museum Sejarah Alam pada tahun 1978.
Oleh Dr. Darby, kumbang itu ditemukan ketika ia mempelajari Spirit Collection di museum tersebut.
Dr. Max Barclay, kurator senior yang bertanggung jawab atas Coleoptera di Museum Sejarah Alam, mengatakan, nama kumbang ini sangat pedih karena kemungkinan bahwa spesies yang belum ditemukan hilang setiap saat.
Bahkan, sebelum para ilmuwan menamai mereka, karena hilangnya keanekaragaman hayati.
"Jadi pantas untuk menyebutkan salah satu penemuan terbaru. Setelah seseorang yang telah bekerja begitu keras untuk memperjuangkan dunia alami dan melindungi spesies yang rentan." ucapnya.
Kumbang ini telah ditampilkan dalam majalah bulanan jurnal Entomolog.
Nama itu diambil dari seorang aktivis muda, yang dinominasikan untuk Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2019.