WIKEN.ID -Para ilmuwan mengatakan mereka telah menemukan contoh pertama dari amfibi yang meniru seekor ular berbisa untuk mencegah calon pemangsa.
Ada sejumlah contoh hewan tidak berbahaya yang menyamar sebagai hewan berbahaya atau berbahaya, yang dikenal sebagai Mimikri Batesian.
Istilah ini pertama kali mengacu pada Henry Walter Bates, yang mengumpulkan ratusan spesies kupu-kupu di Amazon pada pertengahan abad ke-19.
Pada saat itu, ia menemukan bahwa ada banyak kupu-kupu tidak beracun yang meniru spesies beracun.
Sejak itu, para ilmuwan telah menemukan kadal yang meniru kaki seribu beracun, hiu yang meniru ular laut berbisa, dan kadal tanpa kaki yang mampu menularkan diri sebagai ular berbisa.
Tetapi kodok raksasa Kongo (Sclerophrys Channingi) adalah kodok pertama yang ditemukan meniru ular berbahaya.
Dalam hal ini, ular berbisa yang ditiru adalah jenis Gaboon yang sangat berbisa (Bitis Gabonica).
Ular berbisa ini memiliki taring terpanjang dan menghasilkan lebih banyak racun daripada spesies ular lain yang dikenal.
Sebuah tim peneliti yang menghabiskan sepuluh tahun di lapangan mengamati kodok raksasa Kongo dan perilaku mimikrinya, mempublikasikan temuan mereka dalam Journal of Natural History minggu ini.