Dalam perkebunan sawit diperkirakan kerusakan lebih dari 10 persen karena tikus yang berada dalam perkebunan itu.
Tim riset juga melaporkan, kunjungan rutin yang dilakukan ke perkebunan sawit Malaysia setidaknya dapat mengurangi kerusakan tanaman dari 10 persen menjadi 3 persen.
Baca Juga: Induk Monyet Menangis Histeris Memeluk Anaknya yang ‘Mati’, Akhir Ceritanya Justru 'Lucu'
Kondisi ini sesuai dengan peningkatan hasil yang sama dengan peningkatan 315.000 hektar atau sekitar US $ 602.000 per tahun.
Untuk membuat perkebunan yang lebih berkelanjutan, para peneliti juga menyarankan menggunakan monyet untuk memburu tikus.
Baca Juga: Kisah Viral, Darius si Tikus Pandai Melukis dan Pemalu, Karyanya Laku Dijual
Penulis studi senior Anja Widdig, dari University of Leipzig, the Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology and the German Centre for Integrative Biodiversity Research [iDiv] di Leipzig, Jerman, berharap hal ini mendorong pemilik perkebunan mempertimbangkan perlindungan primata dan habitat hutan alam mereka.
Baik di dalam dan di sekitar perkebunan sawit atau yang baru didirikan.
“Bisa jadi, pada akhirnya mengarah pada win-win situation untuk keanekaragaman hayati dan industri kelapa sawit.” ucapnya.(*)
(Mega Khaerani)