Guru MB sudah mengajar sejak tahun 2015 mengaku khilaf melakukan tindakan menampar anak didiknya.
Ia marah karena anak - anak yang ada di dalam video itu tidak patuh dan taat terhadap aturan.
"Saat kejadian itu, posisi anak - anak sedang istirahat Ujian Tengah Semester (UTS). Nah, anak - anak sebenarnya dilarang ke luar sekolah, tapi mereka melanggar dan merokok di warung dekat sekolah," ungkap dia.
Selain itu, kata dia, mereka juga terlambat masuk kelas.
Berdasarkan pengakuan MB, saat itu khilaf dan spontan menampar anak-anak yang disuruh baris di depan kelas.
Humas SMK Mutu Kota Pasuruan Sandi Hantoro selaku perwakilan sekolah, meminta maaf atas kejadian itu.
Ia meminta kejadian itu tidak perlu dibesarkan.
Hal ini mengingat pihak sekolah, wali murid, guru yang bersangkutan dan siswa yang menjadi korban sudah duduk bersama.
"Sudah selesai persoalannya. Kami sudah memberikan penjelasan ke wali murid yang datang ke sekolah kami tadi pagi, kami sudah sampaikan permohonan maaf dan penjelasan atas kejadian itu," tambah dia.
Sandi Hantoro menerangkan, dalam kasus ini, wali murid juga sudah memaafkan guru dan pihak sekolah.