Lebih dari 40 persen terdaftar sebagai Kritis (Critically Endangered) atau Genting (Endangered).
Daftar itu termasuk tujuh spesies primata dari Afrika, tujuh dari Asia, enam dari Neotropik, dan lima dari Madagaskar.
Baca Juga: Hari Orangutan Sedunia, Video Ini Tunjukkan Momen Mengharukan Pertemuan Ibu Orangutan dengan Bayinya
“Dimasukkannya orangutan Tapanuli yang sangat terancam punah dalam daftar resmi primata yang paling terancam di dunia tidak mengherankan jika mengingat ancaman yang ada pada populasikecil ini, tetapi ini juga menandakan adanya peluang luar biasa,” Dirck Byler, direktur konservasi kera besar GWC dan wakil ketua untuk Kelompok Spesialis Primata SSC IUCN tentang Kera Besar, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Sebagai rumah bagi orangutan Tapanuli dan dua spesies orangutan lainnya, Indonesia kini memiliki peluang untuk menjadi pemimpin dalam upaya konservasi kera besar.
Itu bisa dilakukan dengan menerapkan berbagai langkah yang tidak hanya akan melindungi hewan khusus ini dan habitatnya.
Selain itu, juga memberikan potensi untuk mendapatkan dampak positif bagi ekonomi dan mata pencaharian lokal melalui ekowisata.
(Mega Khaerani)