Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Suka Beli dan Pesan Makanan yang Dibungkus Dengan Kertas Coklat? Hati-hati Karena Beracun, Ini Kata Ahlinya

Alfa - Jumat, 04 Oktober 2019 | 19:10
Kertas coklat pembungkus makanan.
whatsuplife.in

Kertas coklat pembungkus makanan.

WIKEN.ID - Saat membeli makanan di restauran atau kedai makanan, pesanan akan dibungkus bisa dengan kertas pembungkus dalam bentuk kotak atau lembaran.

Jika kamu membeli makanan dan dibungkus dengan kertas pembungkus, sebaiknya langsung dipindahkan memindahkan makanan tersebut ke piring biasa.

Atau bisa juga dibungkus dengan plastik transparan.

Pasalnya, sejumlah penelitian menemukan bahwa kertas pembungkus makanan tersebut mengandung BPA yang diyakini berbahaya bagi tubuh.

Pakar toksikologi kimia mengatakan kedua pembungkus tersebut mengandung racun terutama jika terpapar dalam jangka waktu yang lama.

Baca Juga: Alat Makan Ini Disebut Bisa Mengeluarkan Racun saat Bersentuhan dengan Bahan Makanan Ini, Mitos atau Fakta?

“Kertas berwarna cokelat untuk pembungkus, biasanya bungkus nasi, dilapisi oleh sebuah lapisan plastik supaya tidak mudah bocor. Lapisan itulah yang berbahaya,” tutur Dr. rer. nat (doktor ilmu sains) Budiawan yang dikutip dari Kompas.com.

Senyawa yang terkandung di dalam plastik pelapis kertas cokelat itu, sebut Dr Budiawan, antara lain Bisphenol A dan Petalite.

“Petalite yang membuat plastik tersebut menjadi elastis,” tambahnya.

Kedua senyawa tersebut sebetulnya umum ditemukan.

Namun, lanjut Dr Budiawan, akan menjadi bahaya apabila senyawa-senyawa tersebut terlepas dari lapisan plastik.

Baca Juga: Ketap Dijadikan untuk Mempercantik Ruangan, 4 Benda Ini Justru Mengeluarkan Racun Mematikan!

Hal ini dipacu oleh jenis makanan yang dibungkus.

“Senyawa-senyawa tersebut akan dilepaskan jika makanan yang dibungkus bersuhu panas, bersifat asam, atau berlemak,” tuturnya.

Ia juga menjelaskan, efek yang dirasakan tubuh ketika terpapar senyawa-senyawa tersebut memang tidak langsung.

Butuh waktu 5-20 tahun sampai tubuh merasakan efek dari pembungkus berwarna cokelat tersebut jika dipakai rutin.

“Efek pada kesehatan memang jangka panjang. Efek kronisnya bisa menghambat kesuburan, bersifat karsinogenik (kanker), dan mutagenik (perubahan-perubahan pada gen manusia),” tambahnya.

Baca Juga: Terkuak Syarat yang Diajukan Ahmad Dhani ke Maia Estianty Agar Tidak Cerai, Jika Dipenuhi Pernikahannya Pun Selamat

Sampai saat ini, belum banyak studi yang membuktikan bahwa kertas cokelat pembungkus makanan berdampak buruk terhadap kesehatan.

International Agency Research on Cancer memasukkan senyawa-senyawa karsinogenik dalam kategori 2 atau 3.

“Ada urutannya mulai dari 1A, 1B, 2A, 2B, dan 3. Tiga masih rendah, bukti-bukti ilmiahnya masih terbatas. Tetapi harus tetap diwaspadai. Ini bukan hanya berlaku pada kertas cokelat, tapi juga pembungkus plastik lainnya,” lanjut dia.

Lalu, apa medium terbaik untuk membungkus makanan?

Baca Juga: Setiap Gerak Selalu Merasa Kesakitan karena Kulitnya Berjatuhan, Bocah 9 Tahun Ini Putus Asa dan Memilih untuk Mati

Dr Budiawan mengatakan, pembungkus alami adalah salah satu solusi.

“Misal daun jati, daun pisang, atau daun-daun lainnya,” tuturnya.

Namun terkadang pasokan daun untuk pembungkus makanan juga terbatas.

Hal ini menurut Dr Budiawan bisa diakali dengan membawa sendiri tempat makanan yang food grade.

“Tempat makan food grade berarti sudah dilakukan uji coba oleh BPOM. Kemungkinan bahan-bahan berbahayanya sudah sedikit, atau kecil kemungkinan mengalami pelepasan senyawa. Tentunya lebih aman. Pun kalau terjadi pelepasan senyawa, masih di bawah batas aman,” paparnya.

Baca Juga: Tampil Cantik Saat Pelantikan Anggota DPR, Mulan Jameela Dikomentari Begini oleh Pengamat Fashion: Berantakan!

Sementara itu, dilansir dari WebMD, Kurunthachalam Kannan, Ph.D., seorang ilmuwan riset di New York State Department of Health, menyatakan bahwa BPA juga terkandung pada kertas pembungkus makanan dengan tingkat konsentrasi yang sangat tinggi.

Kadar BPA tinggi pada umumnya terdapat dalam kertas pembungkus makanan yang merupakan hasil daur ulang.

Bubuk BPA digunakan untuk melapisi kertas supaya lebih tahan terhadap panas.

Baca Juga: Terkuak Syarat yang Diajukan Ahmad Dhani ke Maia Estianty Agar Tidak Cerai, Jika Dipenuhi Pernikahannya Pun Selamat

Selain pada kertas pembungkus makanan, BPA juga sering terdapat pada tisu toilet, kertas koran, kertas struk belanja, maupun tiket.

Saat BPA masuk ke dalam tubuh, zat tersebut dapat meniru fungsi dan struktur hormon esterogen.

Karena kemampuannya tersebut, BPA dapat memengaruhi proses dalam tubuh, seperti pertumbuhan, perbaikan sel, perkembangan janin, tingkat energi dan reproduksi.

Selain itu, BPA mungkin juga memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan reseptor hormon lainnya, seperti reseptor hormon tiroid. (*)

Baca Juga: Tak Hanya Jadi Pelakor, Mantan Manager Ratu Bongkar Kelakuan Mulan saat 'Injak-injak' Kepala Maia Estianty: Saya Kaget!

Editor : Wiken





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x