"Bus ini tidak menghasilkan polusi dan tidak bising. Sisa-sisa sampah lainnya diubah menjadi energi listrik," kata Hilde.
Ia menambahkan, sistem ini tentu memerlukan dana. Ada 2 sumber dana untuk pengolahan sampah menjadi energi, yaitu rumah tangga dan peluang bisnis atau pengusaha.
Untuk rumah tangga, ada biaya yang dibebankan. Namun biaya ini bisa dikurangi dengan menjual bubuk dan barang-barang yang didaur ulang.
Selain biaya, kata Hilde, sistem ini juga memerlukan peraturan khususnya untuk kalangan pengusaha.
Misalnya, pemerintah dapat memberlakukan insentif bagi pengusaha yang menciptakan teknologi.
"Pemerintah juga perlu menciptakan atau memberlakukan hukuman kalau mereka (pengusaha) tidak mematuhi peraturan atau usaha tidak dilakukan baik," kata Hilde.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Di Oslo, Listrik Rumah Tangga dan Sekolah Berasal dari Sampah"