Kejadian kekerasan yang menimpa pelajar SMP di Pekalongan juga pernah terjadi dan pelakuknya adalah kakak kelasnya.
Suyati (42) tak kuasa menahan air mata saat dirinya menceritakan tindak kekerasan yang menimpa anaknya, pelajar kelas 7 SMP NU Pajombangan Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan.
Para pelaku pengeroyokan tersebut melakukan tindakan keji di dalam mushala, lingkungan sekolah tersebut.
Pihak sekolah pun telah abai terhadap jaminan keamanan serta kenyamanan para peserta didiknya, selama di dalam lingkungan sekolah.
“Hati saya sakit melihat video yang tersebar itu. Anak saya seakan diperlakukan seperti binatang. Apa salah anak saya. Sampai sekarang ia tak berani berangkat ke sekolah, trauma,” kata Suyati terbata-bata dan terlihat beberapa kali mengusap air mata yang menetes di wajahnya menggunakan kain.Ia menuturkan, pasca kejadian, anaknya mengalami sesak nafas dan luka lebam di beberapa bagian tubuh.
“Kami kaget melihat kondisi anak itu. Kami bawa ke rumah sakit untuk periksa, dan esok hari masih harus kontrol ke rumah sakit,” jelasnya.
Sayuti mengetahui anaknya menjadi korban kekerasan pada 17 Januari 2019, setelah kakak korban Indah Lestari memberitahu adanya video penganiayaan terhadap anaknya.
“16 Januari 2019 sore, anak saya pulang ke rumah dan baju basah. Saya kira habis bermain sepak bola. Namun ia terlihat lemas dan tertidur di ruang tengah rumah,” paparnya.