WIKEN.ID - Sebuah kompetisi desain yang diselenggarakan Universitas Centre for Death & Society, berusaha menata kembali pemakaman di masa depan.
Kompetesi inovasi arsitektur dan teknologi ini dimenangi peserta dari Columbia University Graduate School of Architecture, Planning and Preservation.
Mereka mengajukan proposal berjudul 'Sylvan Constellation' yang merefleksikan jaringan pembuluh memorial yang akan mengubah biomassa menjadi cahaya yang bisa menerangi jalur.
Direktur University of Bath's Centre for Death and Society dan salah satu pendiri Future Cemetery John Troyer, menjelaskan 'Sylvan Constellation' adalah kombinasi sisa-sisa jasad manusia dan pemikiran jangka panjang. 'Sylvan Constellation' memungkinkan pemakaman dibangun seperti rangkaian jalur di hutan melalui 'wadah memorial'.
Beberapa di antaranya berada di jalan setapak dan lainnya berada di atas pemakaman.
Wadah ini mengandung sisa-sisa dan sel bahan bakar mikroba yang mempercepat dekomposisi.
Saat tubuh jasad mulai rusak, energinya diubah menjadi listrik yang menyebabkan wadah bersinar dan menerangi jalan di dekatnya, sehingga menciptakan lingkungan yang indah.
Di saat yang sama, cara ini juga mengurangi dampak lingkungan akibat pembalseman jasad atau kremasi.
Usulan tersebut berdasarkan tema desain kompetisi 'Future Cemetery; dengan menghadirkan campuran teknologi berkelanjutan.