WIKEN.ID - Perundungan alias bullying kini menjadi momok bagi anak di usia sekolah.
Berhati-hatilah jika anak menjadi korban bullying atau perundungan.
Tak mudah juga mengetahui apakah anak kita menjadi korban atau tidak, terutama jika anak memang jarang berkomunikasi terbuka.
Anak korban bullying cenderung kekurangan skill atau ketegasan untuk berdiri sendiri, dan seringkali menunjukkan mental sebagai "korban".
Misalnya, dengan berjalan menunduk dan tidak berani mengutarakan pendapat mereka.
Anak seperti ini juga rentan di-bully sterus menerus.
Bahkan, terkadang bisa jadi korban melawan pelaku dengan tak terduga.
Hal ini pun dilakukan oleh seorang siswa sekolah menengah di Guangxi, Tiongkok, yang merupakan korban bullying.
Huang, siswa yang biasanya mendapatkan perlakuan intimidasi dari rekan-rekannya dengan keberaniaannya melempar rekannya yang suka melakukan bullying terhadap dirinya.
Rekannya, Wei, dilempar dari lantai empat gedung sekolahnya dan menderita patah tulang dan luka organ dalam.
Hingga hari ini, Selasa (24/9/2109), Wei masih dalam kondisi kritis dan tetap dirawat di unit perawatan intensif (ICU).
Aksi pelemparan tubuh siswa sekolah oleh korban bullying terekam dakam video CCTV. .
Rekaman video CCTV menunjukkan saat Wei sedang duduk di koridor selama jam istirahat, Senin (16/9/2019).
Saat itu datanglah Huang menghampiri Wei dan langsung diangkat dan dilemparkan ke bawah gedung.
Sontak saja murid-murid yang ada terbengong-bengong.
Setelah menyaksikan Wei terjatuh, Huang dengan tenang berbalik dan berjalan kembali ke ruang kelas.
Siswa lain tidak dapat bereaksi dalam waktu dan hanya bisa menonton.
Menurut saudara perempuan, Wei menderita beberapa organ pecah, paru-paru tertusuk tulang, pendarahan, dan banyak tulang yang tulang.
Baca Juga: Miliki Rumah Tangga Harmonis, Sarwendah Justru Blak-blakan Pernah Jadi Korban Perselingkuhan
Kondisnya juga masih dalam keadaan kritis.
Setelah itu, Huang pun ditangkap dan diinterogasi.
Dalam sebuah wawancara dengan ibunya yang dikutip dari Asia One, Huang menceritakan bahwa dirinya sering diintimidasi dan dibullying di sekolah.
Pelakuknya adalah sekelompok siswa lain termasuk Wei.
Meskipun Huang memiliki badan yang tinggi, sekelompok siswa mengejarnya dalam kelompok besar selama jam sekolah dan liburan.
Huang sudah memberi tahu bahwa para guru terlalu takut pada murid-murid ini untuk membantu korban yang diintimidawi.
Setelah mendengar alasan tindakannya, beberapa netizen pun menunjukkan dukungan untuk Huang dan mengatakan Wei tidak pantas mendapatkan simpati.
Ayah Wei pun langsung merespons dalam sebuah unggahan di blog yang mengatakan sebaliknya.
Ayah Wei meminta netizen untuk memikirkan keluarga korban sebelum menyebarkan kebencian.
Polisi pun kini masih menyelidiki penyebab insiden tersebut. (*)