Panda dapat hidup hingga usia 30 tahun di dalam penangkaran dan kematian mendadak Chuang Chuang memicu tanda tanya di benak para netizen di China, terutama tentang cara hewan itu dirawat di kebun binatang.
Oleh karena itu, Pemerintah Tiongkok mengirim pakarnya ke Thailand untuk melakukan penyelidikan atas kematian seekor panda raksasa yang dipinjamkan ke kebun binatang di negara itu.
"Cina akan segera mengutus pakar panda untuk menyelidiki penyebab kematian panda Chuang Chuang dan tim kerja sama China-Thailand akan melakukan otopsi," tulis pihak Kebun Binatang Chiang Mai dalam pernyataannya, Kamis (19/9/2019) yang dikutip dari Kompas.com.
Kabar kematian Chuang Chuang tak pelak mengundang kesedihan di kalangan netizen di China dan mulai berdiskusi tentang kondisi mencurigakan atas kematian hewan itu di Weibo.
Salah satu komentar curiga dan mengkritik pihak kebun binatang telah memberi makan Chuang Chuang dengan bambu tua yang keras. Sementara netizen China juga menyuarakan keprihatinan atas masa depan panda betina, Lin Hui, dan mendesak agar hewan itu segera dipulangkan."Negara-negara yang menyewa panda raksasa bisa menyimpan hewan itu jika mereka merawatnya dengan baik atau mereka harus mengembalikannya," tulis media lokal China, Ningbo Ni Shao.
Sementara itu, konsulat China di Chiang Mai, merilis foto di situs web mereka pada Rabu (18/9/2019), tentang pejabat China dan Thailand yang menyampaikan duka cita atas kematian Chuang Chuang.
Dalam foto tersebut para pejabat kedua negara menempatkan bunga-bunga di dekat sebuah bingkai foto Chuang Chuang yang diletakkan di dekat pintu masuk kebun binatang. (*)