Akibatnya, darah dari kapiler yang rusak kemudian bocor ke dalam ASInya.
"Saya salah paham bahwa memompa dengan tekanan terkuat akan membersihkan ASI saya lebih baik dan lebih cepat untuk mencegah penyumbatan," katanya.
“Aku berusaha menahan rasa sakit, berpikir itu normal.
Tetapi sekarang saya tahu bahwa itu tidak perlu.
Saya harus mengakui bahwa meskipun saya adalah ibu dari dua anak, masih ada banyak hal yang belum saya ketahui. "
Setelah berkonsultasi dengan dokternya, ia diyakinkan bahwa ia dapat terus memompa ASI karena itu bukan masalah serius.
Dia kemudian berbagi di media sosialnya tentang pengalamannya yang menjelaskan kesulitan menyusui.(*)