WIKEN.ID - Seorang ibu bernama Rusmini yang pernah viral karena diinjak kepalanya oleh anaknya sendiri menghembuskan nafas terakhir pada Selasa (27/8).
Rusmini meninggal di RSUD Dr. M. Soewandhie kota Surabaya pada pukul 14.00 WIB.
Kabar tersebut dibagikan oleh Humas Polrestabes Surabaya lewat Facebook pada Selasa (27/8) malam.Kabar tersebut juga telah dibenarkan oleh anak sulung Rusmini. Dalam keterangan disebutkan bahwa Rusmini meninggal dunia karena komplikasi."Innalillahi wainna ilahi rojiun, telah meninggal dunia, ibu Rusmini.Ibu yg videonya viral karena ditendang kepalanya oleh putranya sendiri.Barusan humas polrestabes surabaya tlp mas syukur (anak no 1), membenar bahwa ibunya meninggal dunia di rs soewandi hari ini skj. 14.00 wib krn sakit komplikasi.Jenazah skrng di rmh dan rencana akan dimakamkan di TPU ngagel selesai sholat isya.Mari Kita doakan alm semoga kusnul khotimah," tulis akun Humas Polrestabes Surabaya.
Rusmini sempat viral karena video percekcokan dengan anak kandungnya sendiri beredar di media sosial.
Dalam video nampak Rusmini beradu mulut dengan anak laki-lakinya yang bernama Andre atau Gendon.
Andre yang sedang rebahan di samping Rusmini sempat melempar guling ke arah ibunya.Percekcokan tersebut terekam dalam video berdurasi 39 detik dan diakhiri tindakan sang anak menginjak kepala ibunya menggunakan kaki kanan.
Video rekaman tersebut sempat beredar di media sosial Facebook.
Akibat viralnya video tersebut, Polsek Tegalsari kemudian turun tangan. Kapolsek Tegalsari Kompol Rendy menuturkan, pihaknya memperoleh kabar adanya kasus kekerasan dalam rekaman video itu setelah dikirimi tautan media sosial, Selasa (20/8).Setelah dipastikan lokasi kejadian itu berada di kawasan Tegalsari, pihaknya langsung menelusuri kabar informasi tersebut, dan ternyata benar.Rendy mengungkapkan, saat pihaknya hendak memeriksa anak laki-laki itu ke Mapolsek Tegalsari, sang ibu sempat menolak melakukan penahanan pada sang anak.
Rendy mengatakan, dalam penanganan kasus tersebut pihaknya hanya melakukan mediasi kepada orang-orang yang bersangkutan dalam rekaman video tersebut."Dalam kasus ini kami hanya melakukan mediasi," katanya.
Baca Juga: Tak Pikirkan Kebersihan, Pengemasan Snack di Video Ini Sampai Diinjak-injak, Masih Mau Makan?Kapolsek Tegalsari Kompol Rendy mengungkap, alasan Andre berperilaku kasar pada ibunya lantaran emosi tidak diberi uang Rp 10 Ribu.Rencananya, uang tersebut akan digunakan Andre untuk membeli makan di luar rumah.
Ia mendapat jawaban dari sang ibu yang tengah berbaring lantaran menderita sakit jantung.Sang ibu tidak bisa memberikan uang yang diminta Andre, karena tidak memiliki uang.Andre yang memiliki karakter mudah naik pitam, sontak berperilaku kasar pada ibunya."Namun kasih sayang seorang ibu, si ibu tidak ingin anak di tahan dan maunya di mediasi kekeluargaan saja," ujar Kapolsek Rendy.Terlebih ternyata sang ibu memiliki riwayat penyakit jantung.Kini, sang anak telah kembali ke rumah dan meminta maaf kepada ibundanya.
Sebelum mengembuskan nafas terakhir, Ibu Rusmini sempat menyampaikan pesan terakhir kepada anak keduanya, Novi, saat mendampinginya selama dirawat di RSUD Soewandhie, Kota Surabaya.
Rusmini menyampaikan pesan yang sederhana, yakni meminta Novi menjaga adik serta ayahnya."Minta jaga adik sama bapak," kata Novi di rumah duka Kedondong Kidul gang 1 RT 05/RW 06, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegalsari, Surabaya dilansir Tribunnews.
Novi mengaku ibunya sempat menolak untuk dioperasi.Sejak 1993, Rusmini menahan sakit jantung dan paru sementara suaminya berusia 70 tahun dan kini sudah tidak bekerja.
Baca Juga: Berpartisipasi dalam Mencegah Perburuan Liar, Tentara Muda dari Inggris Ini Tewas Diinjak Gajah"Mungkin kemarin sudah tidak kuat menahan, langsung dibawa ke rumah sakit karena seluruh biaya ditanggung Pemkot (Surabaya)," tambahnya.
Menurut Novi, Rusmini semasa hidupnya tidak ingin menyusahkan ketiga anaknya.Meski sudah berusia 60 tahun dia tetap bekerja walau hanya berjualan es teh."Ibu bilang tidak ingin merepotkan anak-anaknya," tambahnya.