capek, makan kalau lapar'," kenang Mbah Parno.
Perjalanan Mbah Parno kemudian berubah, menjadi pelayan Frederich Silaban, sang arsitek Masjid Istiqlal.
Saat itu, tak hanya melayani Silaban, Mbah Parno juga kerap diminta melayani tamu istimewa, di antaranya Panglima TNI kala itu, Jenderal Soeharto.
Nah, ada kenangan terhadap Soeharto yang begitu dikenang Mbah Parno.
Baca Juga: Tiga Siswanya Temukan Obat Kanker, Guru Pembimbing Justru Khawatirkan Hal Ini, Simak Videonya
Mbah Parno bahkan mengaku pernah mau ditembak.
Ceritanya, saat itu, Mbah Parno menyuguhi pisang ke meja Soeharto.
Namun tak berapa lama, ajudan Soeharto memanggilnya.
"Saya dipanggil, dia pegang pistol, tanya 'Kamu mau ditembak?'," ujar Parno.
Parno saat itu hanya kebingungan lantaran tak tahu apa salahnya.
"Dia marah karena pisangnya rasanya sepat. Waktu beli di Pasar Baru kan saya beli saja pisang yang gede, pisang raja. Rupanya dia tidak suka," kata Parno.