"Kotatua tidak memfasilitasi mereka, tapi kita hadir karena di telepon sama yang fasilitasi," jelas Muchsin.
Dijelaskannya, komunitas yang dipimpinnya itu hanya sekadar berfoto dengan wisatawan tersebut.
"Acara selanjutnya kami tidak tahu karena bukan kami yang memfasilitasi," jelas Muchsin.
Pantauan Serambinews.com video yang beredar luas di media sosial tersebut berlangsung di lokasi Tapaktuan Tapa.
Ritual tersebut terkesan seperti ritual yang sering dilakukan masyarakat Hindu di Pulau Bali.
Para lelaki dan wanita berjilbab ini duduk menghadap ke laut dengan dengan menjulurkan tangannya seperti ritual pemujaan.
"Kepada anggota Polsek mereka mengaku itu hanya sebagai doa mereka kepada Tuhan mereka karena sudah sampai ke lokasi Tapak," tambah Muchsin mengutip keterangan komunitas wisata tersebut saat dionfirmasi oleh anggota Polsek setempat.
(*)