Perjalanan Hera menuju impiannya tidak mudah, terutama orangtua Hera yang khawatir terkendala biaya.
"Pas Hera bilang mau ke ITB, orangtua sebenarnya khawatir tapi enggak pernah bilang 'jangan;. Jadi mungkin khawatirnya dipendam," kata Herayati.
"Bahkan, orangtua saya bilang, 'masalah biaya urusan belakangan yang penting masuk dulu," sambungnya.
Selain itu, tetangga Hera juga mendukung dengan cara meyakinkan kedua orangtua Hera.
Hera memang lulus dari ITB dengan predikat cumlaude dengan IPK 3,8 namun, bukan berarti tanpa kegagalan.
Hera mengaku pernah gagal masuk ITB di seleksi pertama lewat jalur undangan.
Tidak patah semangat, Hera mengikuti seleksi berikutnya lewat tes tertulis dan lolos di Teknik Kimia.
Pada awal tahun kuliahnya, Hera mendapat sejumlah beasiswa, di antaranya dari program bidik misi dan bantuan dari Pemerintah Kota Cilegon.
Namun, beasiswa tersebut terkadang masih kurang untuk menutupi kebutuhan sehari-hari.