Dokter, lanjut Dewi dapat membatasi akses sopir dan kernet secara langsung karena memiliki akses ke mesin gate menuju bagian pengiriman.
"Ada pin yang harus dia lewati untuk menuju ke petugas pengiriman bahan bakar. Jadi kalau dia tidak fit dia tidak bisa melakukan pengiriman," tuturnya.
Sebelumnya, Kanit Laka Lantas Polres Metro Jakarta Timur AKP Agus Sumarno mengatakan truk yang melaju dari arah Tanjung Priok ke Cawang itu tiba-tiba oleng dan menabrak pembatas jalan.
Usai menabrak pembatas, bagian kepala truk terlepas jatuh tepat depan GT Rawamangun lalu bagian tangki dihantam Toyota Calya berpelat B 2230 TOW.
Truk tbermuatan tiga jenis bahan bakar, yakni 8.000 liter Premium, 8.000 Pertalite, dan 8.000 Pertamax hendak memasok BBM ke SPBU di Jatibening, Bekasi.
"Sopir diduga mengantuk lalu menabrak pembatas jalan di sisi kiri jalan. Setelah menabrak, kepala truk Pertamina terlepas jatuh ke arteri depan gerbang Tol Rawamangun," jelas Agus.
Selain Asep dan Ahmad, pengemudi Calya yang belum diketahui identitasnya juga tewas terbakar dan kini jasadnya dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat.
(*)