WIKEN.ID - Beberapa waktu lalu beredar video sebuah truk tangki Pertamina dan sebuah mobil Calya terbakar di jalan layang tol.
Dalam video tersebut tampak pula kepala truk terlempar hingga ke bawah dan jatuh tepat di depan gardu tol.
Penyebab truk tangki Pertamina berkapasitas 24 ribu liter berpelat B 9851 SEH yang kecelakaan lalu terbakar di Tol Wiyoto Wiyono dekat GT Rawamangun pukul 01.45 WIB tadi diduga akibat sopir mengantuk.
Menanggapi hal itu, Unit Manager Communication Relation Pertamina MORR III Dewi Sri Utami mengatakan belum mengetahui pasti sebab kecelakaan.
Dia menyebut sopir truk Asep Abdurohman (35) dan Ahmad Wagiyonto (23) dalam keadaan sehat saat bertugas mengirim BBM ke SPBU Jatibening Bekasi karena lulus Standar Operasional Prosedur (SOP).
"Dapat kami sampaikan untuk SOP pengiriman bahan bakar dengan Patra Niaga itu sudah ada SOP-nya. Tidak hanya kendaraan yang dicek kondisinya tapi juga awak mobilnya," kata Dewi di Pulogadung, Jakarta Timur, Minggu (21/7/2019).
Baca Juga: Diiringi Musik Gamelan, Ini Video Seru dan Lucunya Avengers Flash Mob Tari Jawa
Dewi menuturkan setiap awak bus yang hendak mengirim BBM harus melewati pemeriksaan medis beberapa saat sebelum pengiriman.
Pemeriksaan medis yang dilakukan yakni tensi darah, mata, detak jantung, dan lainnya guna memastikan awak bus dalam kondisi sehat.
"Selalu dites kesehatan, baik kondisi fisik, tensi, dan sebagainya. Sehingga apabila kondisi mereka tidak fit, otomatis dia tidak bisa melakukan pengiriman karena ada pin yang harus dia lewati," ujarnya.
Untuk menuju bagian pengiriman sopir dan kernet bus harus melakukan tapping card, namun akses tapping card itu ditentukan hasil pemeriksaan medis.