Mata Rani hampir tidak bisa terbuka menjelang kematiannya. Namun, ia masih berusaha kuat untuk menyampaikan sesuatu dalam video.Dalam video Rani menyebutkan bahwa Mujahidullah Afridi adalah pria yang menembak dirinya.
Mujahidullah Afridi adalah lelaki yang sebelumnya melamar Rani, tetapi lamarannya ditolak Rani dan keluarga. Keluarga Rani menduga Mujahidullah dendam pada Rani karena ia menolak lamarannya.Mujahid bahkan sempat menyergap Rani di dekat rumahnya.
Namun, keluarga Rani khawatir polisi akan memanipulasi kasusnya karena Mujahid memiliki kekuatan politik di belakangnya.
Polisi mendaftarkan kasus itu dan memulai penggerebekan untuk menangkap tersangka.
Polisi mengatakan bahwa tertuduh yang dicalonkan adalah keponakan presiden distrik PTI.
Ayah Rani adalah pegawai di Departemen Konstruksi dan Pekerjaan.
Keluarga wanita yang terbunuh itu meminta Ketua PTI Imran Khan untuk membantu keluarga mendapatkan keadilan.
Baca Juga: Temukan Bayi Burung yang Terluka, Ini Video yang Dilakukan Sekelompok Pria Mabuk
Menurut keluarga Rani, Mujahidullah ingin menikahi anaknya dan telah mengeluarkan ancaman sebelumnya.
Ketika pertama kali melaporkan kasus penembakan itu, kakak Rani, Muhammad Irfan menyebutkan dua nama kakak beradik sebagai pelaku, yaitu Mujahidullah Afridi dan Sadiq Ullah.Ullah berhasil diciduk di Kohat sementara Mujahidullah belum ditemukan.Mujahidullah dikabarkan melarikan diri pada malam ia melakukan penembakan.Polisi langsung melacak keberadaannya setelah ia dikabarkan melarikan diri ke Saudi Arabia.