:blur(7):quality(50):quality(100)/photo/2024/03/12/img-20240312-wa0007jpg-20240312012959.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2019/07/14/3936023517.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2019/07/14/3461993668.jpg)
“Hingga ayah dan ibu saya meninggal , saya dan suami masih menetap.
Kini kami punya dua anak serta tujuh cucu,” ujar Semi.
Adanya keluarga yang tinggal di tengah hutan pinus selama bertahun-tahun itu dibenarkan oleh Jedot.
Jedot pernah menjadi petugas Puskesmas Kecamatan Paninggaran.
Dia yang bertugas dari tahun 1984 hingga 1987 bahkan sangat akrab kepada keluarga Semi.
“Sewaktu bertugas, dulu saya menemukan keluarga yang tinggal di tengah hutan.
Hingga kini mereka masih bertahan,” kata Jedot saat mengantar Tribunjateng.com ke kediaman keluarga Semi.
Menurutnya, ayah Semi bernama Dakup yang menderita kusta.
Beberapa jarinya sudah terputus karena penyakit tersebut.
:blur(7):quality(50)/photo/2024/03/12/img-20240312-wa0007jpg-20240312012959.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/03/01/doorprize-majalah-bobo-edisi-ter-20240301021103.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/02/27/majalah-bobo-edisi-terbatas-ke-3-20240227011925.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2022/09/28/3320813262jpg-20220928114544.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/03/12/img-20240312-wa0007jpg-20240312012959.jpg)