Bahkan, Ismail masih ingat betul tiga tabung elpiji dijarah massa pada kericuhan yang mengakibatkannya menelan kerugian sampai Rp 20 juta.
Meski demikian, ia mengaku sangat senang bisa bertemu Presiden Jokowi, apalagi kemudian diberi santunan untuk mengganti kerugian usahanya.
"Dikasih (uang) buat santunan. Belum tahu jumlahnya berapa, belum saya hitung. Masih di sini," katanya sembari menunjuk kantong celananya.
Ismail mengaku selama ini memang sangat ingin ketemu Presiden, apalagi Jokowi diketahui kerap menikmati makanan di Restoran Garuda yang berada di belakang Pos Subsektor Polisi Sabang.
"Pak Jokowi sering makan di situ (Restoran Garuda), sudah empat kali kalau enggak salah. Saya cuma lihat aja, enggak bisa ketemu. Eh, sekarang bisa ketemu," kata Ismail.
Selain Ismail, ada juga Abdul Rajab (62), pemilik warung kelontong di lokasi sama yang juga menjadi korban penjarahan saat kericuhan dua hari lalu itu.
Namun, saat ini Rajab sedang tak berada di kiosnya.
Hanya ada seorang karyawan yang sedang membenahi lemari kaca yang pecah karena dirusak massa.
Baca Juga: Video Viral Wanita Gunakan Bulu Mata Kelap-kelip Bak Lampu LED
Dalam pertemuannya dengan Jokowi, Rajab juga bercerita bahwa dirinya mengalami kerugian sampai Rp50 juta.Tak ada satupun barang dagangannya yang luput dari aksi massa 22 Mei tersebut."Sisir saya aja sampai diambil juga, Pak," ujar Rajab.Selepas pertemuannya dengan Jokowi, Rajab mengaku mendapatkan modal usaha.Meski begitu, ia tak menjelaskan berapa nilai bantuan dari Jokowi."Presiden bantu berupa uang untuk modal lagi. Tapi nilainya kita belum tahu berapa ya," ujar Rajab.
Baca Juga: Viral Video Ribuan Warga Baduy Kepung Jakarta Ternyata Cuma HoaxSementara itu, pedagang kaki lima lain yang juga bertemu dengan Jokowi adalah Ismail.Ismail adalah pedagang mie instan yang merupakan korban penjarahan aksi massa 22 Mei lalu."Sejak saya jualan tahun 1975 di Jakarta, baru sekarang ketemu Presiden. Sampai nangis, saking senengnya," kata Ismail Jumat (24/5/2019).Ia juga mengaku sangat senang bertemu Jokowi, apalagi mendapat uang santunan untuk menjadi modal berjualan."Dikasih (uang) buat santunan. Belum tahu jumlahnya berapa, belum saya hitung. Masih di sini," katanya dikutip dari Kompas.com.