Follow Us

Pertama Kali Ketemu Presiden dan Masuk Istana, Inilah Pengakuan Korban Penjarahan

Alfa - Senin, 27 Mei 2019 | 11:20
Abdul Rajab dan Ismail, dua pemilik warung yang menjadi korban penjarahan pada 22 Mei 2019 mengungkapkan pengalamannya dalam sebuah video pendek.
Youtube : Sekretariat Presiden

Abdul Rajab dan Ismail, dua pemilik warung yang menjadi korban penjarahan pada 22 Mei 2019 mengungkapkan pengalamannya dalam sebuah video pendek.

WIKEN.ID - Salah satu korban penjarahan massa aksi massa 21-22 Mei memberikan ungakapan bahagianya melalui video.

Dalam video ini, korban penjarahan warung miliknya ini berujar bahwa ia tiba-tiba didatangi oleh anggota kepolisian saat sedang duduk meratapi nasibnya menjadi korban penjarahan, Jumat (24/5/2019).

Ismail (68), pemilik warung kopi dan mi rebus di perempatan Sabang, Jakarta Pusat, yang menjadi korban penjarahan saat aksi ricuh 22 Mei 2019, mengaku dalam video wawancara ini tak menyangka bisa bertemu Presiden Joko Widodo.

Ia juga menungkapkan dalam video bahwa ia senang bertemu Jokowi, apalagi mendapat uang santunan untuk menjadi modal berjualan.

Baca Juga: Viral Video Pemulung Tetap Ingat Bersedekah Meski Hidupnya Serba Terbatas

"Dikasih (uang) buat santunan. Belum tahu jumlahnya berapa, belum saya hitung. Masih di sini," katanya dikutip dari Kompas.com.

"Sejak saya jualan tahun 1975 di Jakarta, baru sekarang ketemu Presiden. Sampai nangis, saking senengnya," kata Ismail ditemui di tempat bekas warungnya di Jakarta, Jumat (24/5/2019) malam, seperti dikutip Antara.

Sudah sejak 20 tahun lalu, bapak tiga anak itu berjualan dengan menumpang di samping Pos Subsektor Polisi Sabang yang dibakar massa saat kericuhan yang terjadi 22 Mei 2019.

Saat terjadi kericuhan, pria asal Leuwiliang, Bogor, itu sedang tidur karena warungnya sengaja ditutup mengantisipasi kericuhan yang sempat terjadi sehari sebelumnya.

Baca Juga: Video Viral Tunjukkan Aksi Emak-emak di Kondangan, Bikin Geleng Kepala

"Saya masih tidur itu. Kemudian ada yang lempar-lempar, saya keluar. Barang-barang (dagangan) dikeluarin, saya kira diselamatin. Ternyata, ikut dibakar," kenangnya.

Editor : Wiken

Latest