Setelah itu udara akan mengembang dan mendingin serta beberapa di antaranya akan mengembun menjari tetesan air sangat kecil.
Tetesan kecil inilah yang nantinya berkumpul dan membentuk awan.
Ukuran tetesan kecil tersebut sangat kecil hingga sulit untuk jatuh.
Baca Juga : Diguyur Hujan Deras, Plafon Trans Studio Mall Bocor, Lihat Videonya
Ini mirip dengan partikel debu yang melayang di bawah sinar matahari yang menerobos celah-celah jendela.
Pertikel debu itu tidak jatuh ke tanah, bahkan tidak hanya berputar melayang di udara.
Merangkum dari Scientific American, ahli meteorologi senior di University Corporation for Atmospheric Research, Douglas Wesley juga mengatakan bahwa gerakan vertikal ke atas di atmosfer juga berkontribusi membuat awan mengambang.
Gerakan vertikal ini terjadi karena udara mendapatkan panas.
Hal ini mampu menahan gaya gravitasi Bumi hingga awan tidak jatuh.
Baca Juga : Viral! Inilah Video Operasi Pengangkatan Janin pada Kehamilan di Luar Kandungan
Bahkan, dari sudut pandang di Bumi, kita melihat awan tampak melayang-layang di langit.
Namun, jika sudah tidak panas lagi, seperti malah hari atau sinar mentari hanya sedikit, tetesan air di awan akan mengembun dan membentuk kabut.