Para ilmuwan di Taman Nasional Gorongosa di Mozambik baru-baru ini memperhatikan fenomena yang tidak biasa.
Mereka menemukan bahwa sepertiga dari gajah di Mozambik tidak memiliki gading.
Mereka adalah satu-satunya yang selamat dari konflik yang menewaskan sekitar 90 persen dari hewan ini, disembelih untuk diambil gadingnya dan digunakan untuk membiayai senjatasedangkan dagingnya untuk memberi makan para pejuang.
Dilansir National Geographic, Joyce Poole yang merupakan kepala Elephant Voicesmelacak perkembangan spesies gajah selama lebih dari 30 tahun.
Baca Juga : Miliki Tubuh yang Masih Utuh, Inilah Anak Kuda Berusia Puluhan Ribu Tahun yang Baru Ditemukan Ilmuwan
Ia mengatakan, terdapat hubungan langsung antara intensitas perburuan dan jumlah gajah betina yang lahir tanpa gading di beberapa kawanan yang ia pantau.
Poole mengatakan, karena pemburu menargetkan gading, hampir setengah gajah betina tak memiliki gading selama 35 tahun.
Meskipun saat ini perburuanlebih terkontrol dan populasi gajah mengalami pemulihan, tapi mereka akan mewariskan gen tanpa gading ke anak betina mereka.
Meskipun sekarang para ilmuwan belum melihat adanya perubahan signifikan dalam cara gajah berperilaku tanpa gading gigi yang tumbuh terlalu besar ini sangat penting dan digunakan oleh gajah setiap hari untuk mendapatkan makanan.
Gading biasanyadigunakan untuk sebagian besar tugas hidup sehari-hari: menggali air atau mineral penting di tanah, menebangi pohon untuk mengamankan makanan berserat, dan membantu pejantan bersaing untuk betina.
Menurut Ryan Long, seorang ahli ekologi perilaku di Universitas Idaho, gajah dengan taring sangat penting bagi hewan lain juga.