Mereka akan menyimpannya untuk pengujian kloning DNA untuk spesies.
Dikutip dari The Siberian Times, tujuan utama penyimpanan darah kuda tersebut adalah menemukan cara untuk berhasil mengkloning DNA purba.
Ini akan memungkinkan mereka untuk mengkloning spesies menggunakan spesies kuda yang hidup.
Dari sana, mereka berharap bisa belajar cara mengkloning hewan prasejarah dan punah lainnya, termasuk hewan seperti mammoth berbulu.
Para ilmuwan telah melakukan 20 upaya mengkloning DNA sejauh ini tapi belum berhasil.
Sementara itu, organ-organ di dalam tubuh anak kuda tersebut semua masih dalam kondisi yang baik sehingga memberikan para ilmuwan kekayaan informasi tentang spesies yang mereka temukan.
Semyon Grigoryev, direktur Museum Mammoth di Yakutsk, Rusia, kepada The Siberian Times mengatkan bahwa para ilmuwan juga akan menyelidiki isi usus binatang itu untuk mengetahui makanan anak kuda.
Kuda liar masih mendiami Yakutia hingga hari ini, tetapi anak kuda itu termasuk ke dalam spesies yang telah punah.
Menurut Grigoryev, spesies itu hidup di wilayah Yakutia sekitar 30.000 hingga 40.000 tahun yang lalu dan dikenal sebagai kuda Lena (Equus caballus lenensis).
Grigoryev menambahkan bahwa spesies purba secara genetik berbeda dari kuda modern di wilayah tersebut.