Follow Us

Luna Maya Dites Kebohongannya, Apakah Alat Pendeteksi Kebohongan Benar-benar Akurat?

Rebi - Sabtu, 30 Maret 2019 | 14:59
Nyanyikan Lagu Sang Penggoda, Tata Janeeta Larang Luna Maya Menangis
Youtube RCTI

Nyanyikan Lagu Sang Penggoda, Tata Janeeta Larang Luna Maya Menangis

"Itu tidak mengukur penipuan, yang merupakan masalah inti," kata Prof Aldert Vrij, yang telah banyak menulis tentang masalah ini. "Idenya adalah bahwa pembohong akan menunjukkan peningkatan gairah ketika menjawab pertanyaan kunci, sedangkan pencerita kebenaran tidak."

"Orang-orang yang diwawancarai dengan poligraf cenderung merasa tertekan. Jadi, sementara poligraf cukup bagus dalam mengidentifikasi kebohongan, itu tidak terlalu baik dalam mengidentifikasi kebenaran," katanya.

Prof Grubin juga mengatakan ada sejumlah alasan berbeda mengapa suatu tes mungkin tidak akurat.

Baca Juga : Trending di YouTube, Inilah Momen Anji Sidak Pengamen di CFD Malang

Ini termasuk pertanyaan-pertanyaan yang dirumuskan dengan buruk dan pewawancara salah membaca hasilnya.

"Jika pemeriksa terlatih dengan baik, jika tes dilakukan dengan benar, dan jika ada kontrol kualitas yang tepat, akurasi diperkirakan antara 80% -90%," katanya, menambahkan bahwa ini lebih tinggi dari kemampuan rata-rata orang untuk beri tahu jika seseorang berbohong.

Namun, dia mengatakan bahwa mewawancarai korban menghadirkan masalah tersendiri.

Seorang korban, terutama yang menceritakan pengalaman traumatis, dapat tampak seolah-olah mereka berbohong karena mereka berada dalam keadaan emosional.

Pada akhirnya, para ahli mengatakan ada banyak peringatan untuk poligraf dan sejumlah faktor berbeda yang dapat menyebabkan hasil yang tidak akurat. (*)

Editor : Wiken

Baca Lainnya

Latest