Hingga Selasa (21/1/2020) pukul 16.43 WIB, unggahan tersebut telah memperoleh 112 retweet dan 1,2 ribu like.
Adapun komentar warganet di unggahan ini pun bermacam-macam.
Ada yang mempertanyakan, ada pula yang mengaku pernah mendengar kebiasaan dan ada pula yang pernah mempraktikkannya.
Namun, apakah metode ini dapat menimbulkan dampak atau bahaya tertentu terhadap kesehatan manusia?
Penjelasan Ahli Gizi
Menurut Ahli Gizi DR. dr. Tan Shot Yen, penggunaan obat sakit kepala untuk mengempukkan Daging tidak masuk akal, tepatnya salah fungsi.
"Itu kayak buka tutup botol dicongkel pisau. Pisau buat mengiris kan, bukan buka tutup botol. Jadi, risiko pasti ada," jawab dr Tan. Dr Tan mengungkapkan bahwa obat sakit kepala tersebut tidak hanya mengandung parasetamol.
Namun, ada juga phenylephephrine HCl dan dextromethorphan untuk batuk keringnya.
"Barangkali logika ngawurnya gini, parasetamol kan obat demam, jadi dianggap dapat meningkatkan ambang panas. Dengan menaikkan titik didih, dianggap Daging lebih mudah empuk," jelasnya.
Ia mengungkapkan bahwa zat-zat di dalam obat sakit kepala tidak akan ikut menguap seperti air.