Sisanya, dapat disimpan di kulkas.
"Analoginya, berkat jadi nikmat karena dihemat," kata dokter Tan.
Dokter Tan tidak menganjurkan daging kambing diolah menjadi sate, kok bisa?
Baca Juga: Miliki Banyak Penggemar, Chef Renatta Akui Sering Dapat Ajakan Taaruf hingga Foto Tak Senonoh
"Saya tidak anjurkan sate. Karena kita perlu hindari terbentuknya akrilamida, salah satu senyawa yang terbentuk pada protein yang dibakar dan tendensi menjadi penyebab kanker," kata dia.
Saat memasak daging kambing, lanjut Tan, sebaiknya daging dalam keadaan masih mentah, kemudian buang lemak atau gajihnya (trimming).
Sedangkan jika mengolahnya menjadi sup, sebaiknya bumbu tidak ditumis untuk menghindari agar tidak semakin banyak konsumsi minyak.
"Sangrai hingga harum, oseng dagingnya, lalu tuang air sebagai kuah," ujar dia.
Baca Juga: Buat Netizen Kagum Usai Beli Rumah Rp 30 Miliar Tunai, Lucinta Luna Ungkap Fasilitas di Kediamannya
Saat ditanya apakah daging kambing berbahaya bagi kesehatan, Tan menjelaskan, prinsip bahaya suatu makanan terletak pada frekuensi dan intensitas dalam mengonsumsinya.
"Bahkan untuk hal-hal yang baik. Bila ada kata "terlalu", maka artinya kita sudah melebihi," ujar dia.