Follow Us

Awalnya Dianggap Cuma Mitos, Terungkap Menara Ini Dibangun Menggunakan Tumpukan Bagian Tubuh Manusia Ini

Pipit - Rabu, 29 Juni 2022 | 20:01
Menara tengkorak ditemukan di situs Templo Mayor, Mexico City.
De Agostini/Getty Images

Menara tengkorak ditemukan di situs Templo Mayor, Mexico City.

WIKEN.ID - Walaupun tampak seram, ini merupakan sebuah menara yang awalnya dianggap hanya mitos.

Sebuah penelitian menemukan sebuah menara mengerikan yang tersusun dari kepala tengkorak manusia.

Para arkeolog menemukan menara tengkorak tersebut di dekat Templo Mayor yang merupakan satu dari beberapa kuil yang berada di Kota Meksiko.

Penemuan yang dimulai dari tahun 2015 itu sejauh ini telah menemukan 676 tengkorak yang tertata rapi dalam sebuah menara yang berada di jantung kota Meksiko itu.

Namun para arkeolog memprediksi masih banyak tengkorak yang belum ditemukan karena sejauh ini bagian bawah menara belum bisa dievakuasi.

Mengerikannya, tengkorak itu berasal dari tengkorak laki-laki, perempuan, serta anak kecil.

Penemuan itu menimbulkan pertanyaan baru mengenai praktik mengerikan pada masa Kekaisaran Aztec karena tak ada yang menyangka akan menemukan tengkorak wanita dan anak-anak berada di sana.

"Kami kira semua itu hanya laki-laki, terutama remaja yang mungkin menjadi tentara. Dan mengenai perempuan dan anak-anak, kamu tidak akan berpikir mereka pergi perang," ungkap Rodrigo Bolanos, satu dari beberapa antropolog biologi yang meneliti penemuan tersebut.

Menara tersebut diyakini sebagai Huet Tzompantli, sebuah menara yang sengaja dibuat dari kepala manusia untuk menakut-nakuti warga ketika perang yang terjadi beberapa ratus tahun silam.

Kepala tersebut terbuat dari kepala para tentara musuh yang tertangkap dan kemudian dijadikan pengorbanan pada para dewa, seperti dikutip dari Thes Sun, Senin (3/7/2017).

"Terkadang ada sesuatu yang belum tercatat, dan ini sungguh baru, pertama kalinya dari Huey Tzompantli," terang Raul Barrera, seorang arkeologi dari National Institute of Anthropology and History.

Editor : Wiken

Latest