"Mulai saya menjahit, menjahit dari Tanah Abang beli kain. Saya bikin 10 lembar, 20 lembar, saya kirim ke Makassar. Begitu tinggal lagi di sini, dua tahun ini Covid, saya jual bawang merah di pinggir jalan," sambungnya.
Ibunda Indah pun merasa putrinya sudah lebih mengandalkan suaminya dibanding dirinya sebagai seorang ibu.
"Dari mana saya harus begini karena saya sudah tau laki-laki ini pasti dikasih salah. Saya sudah tau apa yang terjadi dari 2019 sampai sekarang, kalau khawatir ya kan ada orang di sana yang katanya baik. Di sini selalu menyusahkan, di sini selalu bilang uang-uang," sindir Nursyah.
Sementara itu, dalam dokumentasi yang berbeda, Arie Kriting mengaku bahwa ia memahami posisi ibunda Indah.
"Itu orang tua, pasti dia ingin yang terbaik untuk anaknya lah, iya kan? Mungkin saya belum menjawab ekspektasi itu, tapi kan semuanya sedang diusahakan. Saya mengerti posisi orang tua seperti apa," ucap Arie.
Arie mengaku, selama ini ia memilih untuk diam lantaran menghormati sang mertua.
Ia menilai bahwa banyaknya pemberitaan mengenai sang mertua dengan dirinya dan Indah membuat sang mertua merasa sedih.
Selain itu, Arie dan Indah merasa semakin sulit untuk mencari jalan keluar.
"Kalau selama ini saya diam karena itu orang tua. Justru ketika teman-teman makin ngulik, orang tua makin sedih. Kami yang anak-anak makin susah cari jalan," beber Arie.
Arie pun mengatakan bahwa istrinya masih berjuang untuk menjalani ini semua.
"Kemarin kan Indah sudah sampaikan juga ya dia bilang masih mencoba jalani aja," tutup Arie Kriting.(*)