Hal itu dilakukan olehnya agar membuat peran dalam film yang didapatkan bisa senatural mungkin.
“Aku waktu itu sama Nichol sempet temenin, sama Dea juga, kita ke kota. Kita masuk ke dua kelab atau tiga kelab gitu. Yaudah kita duduk, kita nyamar, terus kita dengerin musiknya. Kita pahami vibesnya, kita perhatiin orang-orang yang dating, kita perhatiin jogetnya, DJ-nya gimana gitu,” lanjut Wulan.
Tak sampai di situ saja, Wulan juga mengaku sempat latihan dengan seorang DJ untuk mempelajari cara menjadi DJ hingga mempelajari bahasa tubuhnya.
Namun ada hal yang paling mendebarkan bagi Wulan dalam mendalami peran untuk film yang segera tayang tersebut.
Agar bisa sukses memerankan seorang bandar, Wulan juga sempat mengobrol dan belajar dari mantan bandar narkoba.
“Aku juga ngobrol sama ex drug dealer yang kelas bawah. Kan drug dealer ada tingkatannya ya, kebetulan Pinkan dan Radit (diperankan Ganindra Bimo), dia drug dealer yang level paling bawah. Jadi, penjual ketengan,” cerita Wulan.
Ditemani oleh Jefri Nichol dan Ganindra Bimo, Wulan belajar tentang cara bekerja bandar narkoba hingga cara membungkus narkoba.
Ibu dari dua anak ini kemudian membocorkan sedikit cara bandar narkoba membungkus narkoba agar tidak ketahuan saat didistribusikan.
“Misalnya kayak dimasukin ke bungkus permen. Itu kan berarti bungkus permennya harus dibuka dan ditutup kembali. Gimana tidak ketahuan kalau itu permen sudah dibuka. Itu ada teknik-tekniknya dan aku pelajari,” tambah Wulan.
Diketahui, film Jakarta vs Everybody yang mulai tayang hari ini, Sabtu, 19 Maret 2022 di platform streaming Bioskop Online.
Cukup membeli tiket seharga Rp 30.000 di aplikasi atau website Bioskop Online, kamu bisa menonton film Jakarta vs Everybody berkali-kali hingga 48 jam.