Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Jangan Sampai Lengah, Ternyata Ini Perbedaan Hewan Berbisa dan Hewan Beracun, Modal Liat Fisik Aja!

tantri - Sabtu, 16 April 2022 | 05:38
Ilustrasi kodok
Freepik

Ilustrasi kodok

WIKEN.ID - Ada beberapa jenis hewan yang beracun dan juga jenis hewan berbisa.

Diantara beberapa jenis hewan yang beracun yaitu tarantula, katak beracun, dan sebagainya.

Dan salah satu hewan berbisa adalah beberapa jenis ular yang memiliki bisa berbahaya dari taringnya.

Tahukah kamu, jika hewan beracun dan berbisa itu berbeda?

Dikutip dari bobo.grid.id, simak penjelasan mengenai perbedaan hewan beracun dan hewan berbisa.

Hewan Beracun

Dalam bahasa Inggris, racun disebut dengan poison. Poisonous adalah kata yang berarti 'beracun'.

Saat seseorang menyentuh atau mengonsumsi sesuatu yang membuatnya merasakan sakit, ini artinya apa yang disentuh atau dikonsumsinya beracun, yang menyebabkan keracunan.

Jadi, racun dari hewan bisa berasal dari mana saja, seperti kulitnya atau bulunya, contohnya katak racun emas Kolombia (Phyllobates terribilis).

Katak racun emas ini mengeluarkan racun bernama batrachotoxin dari kelenjar di kulitnya. Racun ini berbahaya dan mematikan, teman-teman.

Racun juga tidak hanya dimiliki oleh hewan, melainkan juga dimiliki oleh tumbuhan. Misalnya, ada beberapa jenis jamur atau beri hutan beracun yang berbahaya jika dikonsumsi.

Ada juga ikan paling beracun di dunia, yaitu ikan buntal. Ikan buntal (Tetraodontidae), nama ilmiahnya diambil dari jenis racun ikan buntal yaitu tetrodotoxin.

Zat tetrodotoxin ini sangat berbahaya bagi ikan lain maupun manusia dan 1.200 kali lebih berbahaya daripada racun sianida.

Hewan Berbisa

Berbeda dengan racun, bisa masuk ke tubuh dengan cara disuntikkan, seperti yang terjadi saat seekor ular melepaskan bisa ke tubuh manusia atau hewan saat menggigit.

Hewan yang paling terkenal dengan bisanya adalah ular King Cobra. Meskipun bukan yang paling bisanya tidak menjadi yang paling berbahaya, King Cobra tetap ditakuti banyak orang.

Jumlah neurotoksin yang dapat mereka keluarkan dalam satu gigitan yaitu dua persepuluh ons cairan.

Dengan jumlah sebanyak itu, racun King Cobra dapat membuat seekor gajah mati.

Bahaya dari racun King Cobra ini dapat memengaruhi pusat pernapasan di otak, sehingga menyebabkan henti napas dan gagal jantung.

Selain King Cobra, beberapa jenis ular kobra yang lain bahkan dapat meludahkan racunnya hingga jarak 2,4 meter.

Perlu kita ketahui, ternyata gigitan ular berbisa tidak selalu menyuntikkan bisa ke tubuh manusia atau hewan yang digigitnya, lo.

Sekitar 20 persen atau lebih gigitan ular berbisa adalah gigitan kering, yaitu gigitan yang hanya menyebabkan luka, tapi tidak menyuntikkan bisa ke tubuh manusia atau hewan yang digigitnya.

Bisa berasal dari kelenjar khusus yang diaktifkan oleh hewan untuk bisa menggunakannya. Sehingga, untuk mengeluarkannya perlu energi yang lebih besar.

Lalu saat racun tidak digunakan, maka mereka harus mengembalikan persediaan racun yang tidak digunakannya.

Selain ular, ada hewan yang juga mengeluarkan racunnya dengan cara menggigit mangsa atau musuhnya, yaitu tarantula.

Tarantula akan mengeluarkan enzim yang dapat mencairkan tubuh mangsanya sehingga mudah untuk dikonsumsi.

Setelah berhasil mengonsumsi mangsa besarnya, tarantula bisa tahan untuk tidak makan selama sebulan.

(*)

Baca Juga: Tips Tetap Aman Memiliki Kucing Walau Tinggal di Hunian yang Sempit

Baca Juga: Kucing Tiba-tiba Pitak dan Kehilangan Banyak Bulunya? Waspadai Penyakit Ini

Baca Juga: Pantas Kerap Dijadikan Hewan Peliharaan, 4 Jenis Ikan Ini Dipercaya Bisa Datangkan Keberuntungan

Source :Bobo.grid.id

Editor : Wiken

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x