"10 tahun saya dalam penjara, doa saya hanya agar bisa bertemu dengan ayah dan ibu saya dalam keadaan sehat wal afiat setelah saya bebas nanti. Dan Allah mengijabah doa saya."
"Ketika di dalam (penjara), setiap kali ada teman-teman saya yang nangis terus ditanya kenapa, 'ayah saya meninggal'."
"Itu darah dari kepala sampai ujung kaki itu bikin saya ketakutan," ujar Angelina Sondakh.
Mantan anggota DPR RI fraksi partai Demokrat itu tak pernah absen menyelipkan nama kedua orang tuanya agar diberikan umur panjang sampai ia dibebaskan.
"Karena doa saya dalam setiap sujud syukur saya salat dan semuanya."
"Saya hanya berdoa 'ya Allah izinkanlah saya bertemu dengan orang tua saya ketika saya bebas nanti dalam keadaan sehat wal afiat'," sambungnya.
Lebih lanjut, sambil berderai air mata Angelina Sondakh juga meminta maaf kepada kedua orang tuanya.
Bukan soal kesalahan yang diperbuat, melainkan soal keputusannya untuk memeluk keyakinan yang berbeda dari orang tuanya dan pilihannya untuk menutup aurat.
Karena ayahnya berasal dari keluarga pendeta, Angelina mengaku tahu betul bagaimana orang tuanya dipermalukan karena keputusannya.
Namun di sisi lain, Angelina merasa bahagia karena ayah dan ibunya mau menghargai keputusannya meski harus merasakan sesak di dada.