"Oh jangan sedih, saya bener-bener mulai dapet uang dari acara 17-an Agustus waktu itu. Tapi itu justru yang membuat saya jadi ternyata indah kalau bekerja dari hati", katanya.
"Jadi ada satu festival juga yang membawa aku sampai rekaman. Festival pelajar juga. Jadi ini antar provinsi."
Setelah festival inilah, Mayang akhirnya bisa rekaman lagu dan memulai karirnya sebagai penyanyi ibukota.
"Saat itu penyanyi bisa dihitung lah ya. Trus ya mungkin untuk melewati fase masuk dapur rekanan tidak semudah sekarang.", tutur Mayang lagi.
Mayang pun sadar kalau semua perjalanan yang dialaminya sangatlah tak mudah.
Makanya, Ia mengajarkan pada sang putri, Khirani, kalau putrinya tak akan perlu melewati semua perjuangannya dulu.
"Ada juga banyak banget pengalaman yang sampai sekarang tidak bisa aku lupain. Bahkan aku mengajarkan ke anaku juga, ya dia tidak akan pernah melewati apa yang aku jalanin.", tegas Mayang.
"Bayangkan aku tuh dari Timor-Timor masih menjadi bagian dari Indonesia, aku pernah nyanyi di sana. Trus aku pernah nyanyi di Samarinda, jadi landingnya di Balikpapan sementara kesananya harus naik speed boat. Jadi itupun aku harus buru-buru naiknya kalau gak airnya surut.", ceritanya lagi.
"Tapi itu pengalaman yang indah. Hampir semua Indonesia pernah aku datengin. Dan itu pengalaman yang gak bisa kebeli deh kayanya. Ya, satu hal untuk di zamannya aku saat itu menter banget. udah kita ke luar daerah tapi kita dapet fasilitasnya juga oke, hotelnya oke. Zaman dulu gak ada asisten, gak ada manajer. Jadi manager sendiri. Make up dan rambut juga sendiri. Tapi aku sempet zaman dulu tuh belakangan karena show terlalu banyak, jadi yaudah aku akhirnya pakai.", katanya.