Secara spesifik, Capriles menuturkan tidak ada zatu pun psikotropika berasal dari tanaman yang ditanam di kawasan Anders.
Menyembulkan spekukasi mereka melakukan pertukaran dengan pihak lain. Atau, mencari sendiri tanaman tersebut.
"Penemuan ini mengingatkan kami bahwa masyarakat kuno sudah mengetahui khasiat tanaman itu menggunakannya untuk medis atau ritual keagamaan," papar dia.
Penelitian yang mendapat dukungan dari National Geographic Society dipublikasikan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences pada 6 Mei lalu.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Arkeolog Temukan Narkoba Berusia 1.000 Tahun di Goa Amerika Selatan"