Peng mengaku telah memperingatkan pria itu untuk tidak mencapur durian dan alkohol.
Peng takut itu justru akan membunuh temannya.
Namun, pria itu bersikeras bahwa dia tetap ingin mengkonsumsinya secara bersamaan.
"Saya adalah warga lokal, saya tidak takut," ujar pria tersebut kepada Peng.Peng kemudian pulang, tetapi ketika dia kembali ke halte bus pada hari berikutnya, dia menemukan temannya sudah meninggal.Gagasan bahwa mencampur durian dan alkohol bisa mematikan telah ada cukup lama.
Meskipun tidak secara ilmiah terbukti bahwa mencampurkan keduanya bersama-sama dapat menyebabkan kematian, ada kasus di mana seseorang meninggal karena hal itu.
Namun, ini tak lepas dari kondisi orang tersebut sebelumnya.
Ini bisa terkait masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, atau bahkan diabetes.
Namun, tidak diketahui apakah pria ini memiliki masalah kesehatan demikian yang mungkin berperan dalam kematiannya.Pada tahun 2009, para peneliti dari Universitas Tsukuba, Jepang menemukan durian mengandung senyawa belerang yang disebut Diethyl Disulfide.
Senyawa ini diduga menghambat metabolisme alkohol dalam tubuh.
Ketika seseorang mengonsumsi alkohol, etanol dari minuman tersebut berubah menjadi racun di hati oleh "enzim jahat" yang disebut Alcohol Dehydrogenase.
Namun, "enzim yang baik" yang disebut Aldehyde Dehydrogenase kemudian akan mengubah racun itu menjadi bentuk yang lebih tidak berbahaya seperti asam lemak atau karbon dioksida.Dilansir The Star, ketika mengkonsumsi durian, senyawa sulfur dari buah itu menghentikan kemampuan enzim yang baik untuk mengubah racun menjadi bentuk yang lebih tidak berbahaya.