"Jadi pastikan dulu hewannya kalau enggak ada kutu. Minta cek ada kutu atau tidak, kalau misalnya ada maka akan diobati, dan ikuti anjuran dokternya," ujarnya yang dikutip dari Kompas.com, ).
Yeremia mengatakan, penting untuk disiplin mengikuti anjuran dokter.
Sebab, umumnya pengobatan dilakukan secara berkala hingga kutu benar-benar dipastikan hilang.
Untuk mematahkan siklus hidup kutu, pemberian obat yang dilakukan biasanya hanya membunuh kutu dewasa.
Maka dokter akan memberikan arahan untuk kembali pada beberapa pekan selanjutnya untuk melakukan pengobatan lagi.
Baca Juga: Mengapa Kucing Peliharaan Suka Menjilati Pemiliknya? Begini Penjelasannya
Ini berdasarkan perkiraan waktu telur akan menetas, dan tidak berpotensi menghasilkan telur baru.
"Kalau misalnya disuruh balik lagi 3 minggu kemudian, tapi kita baru datang obati lagi di 4-5 minggu kemudian, yah telur ada lagi (kutu keburu bertelur sebelum pengobatan).
Oleh karena itu, ikuti anjuran dokter dengan tepat waktu," jelasnya.
Pada masa pengobatan, Yeremia menyarankan, untuk menjaga kucing berelasi dengan kucing lainnya yang berpotensi menularkan kutu.
Bahkan, jika memiliki lebih dari satu peliharaan kucing, akan lebih baik pemeriksaan dilakukan pada seluruh kucing.
Baca Juga: Tak Perlu Banyak Biaya, Ini 3 Tempat Tidur Lucu Untuk 'Anabul' Kesayanganmu!