"Jujur kami tidak ada yang menyangka dan tidak ada pemikiran buruk sedikitpun," ucap Nirina.
"Saya datang ke kosan juga ada yang datang, ada yang ngekos," imbuhnya.
Semua baru terbongkar ketika Nirina dan saudara-saudaranya mulai mengurus peninggalan-peninggalan ibunya yang telah wafat.
Mulai dari penggelapan aset hingga kecurangan Riri soal kos-kosan dan kontrakan.
Nirina baru mendapati jika orang-orang yang tinggal di kontrakan ibunya ternyata adalah karyawan-karyawan Riri.
Di mana mereka tinggal di sana tanpa dipungut bayaran.
Diketahui Riri memiliki usaha makanan beku hingga lima cabang dari hasil penggelapan aset milik ibunda Nirina.
"Kosan itu diisi dengan karyawan dia semua, dibebaskan bayarannya dengan alasan listrik katanya flat rate," kata Nirina.
Begitu juga dengan kontrakan yang ternyata antara uang yang dipungut dengan uang yang disetorkan tidak sama.