"Bagi aku ya, kalau standar orang punya duit itu setidaknya dia bisa makan dan sekolah itu punya duit. Tapi aku tuh dulu standarnya yang kita juga bingung mau makan apa saat itu sama mamaku," ungkap Rachel.
Rachel juga mengaku, dulu ia menggantungkan perekonomian dari uang yang diberikan oleh nenek, kakek, dan saudara-saudara sang Mama.
"Jadi kita bergantung uangnya ke nenek-kakek aku, terus sama beberapa kakak-kakaknya mama aku," tambahnya.
Hal ini didasari karena Rachel sendiri tinggal bersama ibunya seorang diri yang menghidupinya.
Rachel Vennya pun menceritakan kehidupannya pasca lulus SMA.
Tidak memilih untuk kuliah, namun Rachel lebih ingin menjadi seorang makeup artist.
"Mama aku nanya, mau kuliah di mana? Jangan yang mahal-mahal. Tapi aku mintanya jadi makeup artist. Aku mau sekolah di tempat yang les makeup artist gitu lah," aku Rachel.
Namun, kendati kondisi perekonomian yang tidak memungkinkan, Rachel pun berinisiatif untuk mengumpulkan uangnya sendiri.
"Ya udah, akhirnya aku jualan dagang cokelat gitu-gitu, ngumpulin duit untuk bisa sekolah jadi makeup artist," katanya.